Pemanfaatan Potensi Cabai Menjadi Manisan Cabai Guna Meningkatkan Harga Jual

Proses pelatihan pengolahan manisan cabai (Maduraday/Guntur A S)

BANGKALAN, Maduraday - Cabai adalah tanaman yang mengandung gizi yang cukup tinggi. Terutama kandungan  vitamin A dan vitamin C. Serta kandungan minyak atsiri yang sangat tinggi khususnya yang menyebabkan rasa yang pedas disebut Capsaicin.
Cabai merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.  Buah dari tanaman cabai dapat dipanen setelah memewati 90-100 hari. Setiap pohon cabai bisa berisi 10-15 buah cabai. Proses penanaman buah cabai tidaklah butuh perhatian dan tehnik khusus cukup hanya dipupuk dan diberi air yang cukup saat proses penyemaian.
Selain Bambu dan Melati, tanaman cabai merupakan komoditas utama dari desa Kapor Kecamatan Burneh Bangkalan. Tanaman cabai banyak ditanaman warga desa Kapor dilahan persawahan. Tanaman cabai juga bisa dijadikan tanaman tumpang sari dengan tanaman lainnya seperti jagung dan kacang tanah, warga kapor juga melakukan hal ini.
Selama warga kapor hanya memanfaatkan cabai sebagai bahan bumbu pelengkap masakan. Selain itu juga hanya dijual ke tengkulak-tengkulak disekitar. Namun sayang apabila cabai langsung dijual langsung ke tengkulak tanpa diolah terlebih dahulu. Karena seperti kita tahu bahwa harga cabai tidaklah stabil. Ketika panen datang dan pasokan cabai banyak harga cabai bisa angjlok terjun bebas. Sehingga para petani pun merugi karena hasil penjualan cabai tidak bisa menutupi modal tanam.
Pengolahan cabai menjadi produk baru bisa meningkatkan nilai jualnya. Salah satunya adalah mengolah cabai menjadi manisan. Manisan adalah produk yang dibuat dari buah segar yang ditambah gula dan dikeringkan baik menggunakan bantuan panas terik matahari atau dengan mengunukan oven. Produk manisan merupakan usaha untuk menurunkan kandungan air sehingga mampu memperpanjang daya tahan simpannya.
Kelompok KKN 55 pada tanggal 29 Juli 2018 mengadakan pelatihan pengolahan cabai menjadi manisan cabai. Pelatihan pengolahan ini diadakan di pelataran rumah kepala desa kapor. Pelatihan kali ini dihadiri oleh 20an para ibu ibu desa kapor.
Pengolahan cabai menjadi manisan cabai memerlukan beberapa bahan-bahan dan tehnik agar rasa pedas dari cabai menhilang. Bahan-bahan manisan cabai adalah Cabai Merah besar, Gelatin, Gula Pasir, Gula Salju, Kayu Manis dan Kapur Sirih. Cara pembuatan manisan cabai sebagai berikut:
Disarankan unutuk memilih cabai merah yang segar dan memiliki kulit tebal
Membelah cabai serta membuang bijinya
Perendaman dalam larutan air kapur selama 12 jam, lalu tiriskan
Rebus Gula, Gelatin, Air, Cabai dan Kayu Manis sampai mengental, lalu tiriskan
Lalu cabai dikeringkan dengan bantuan panas terik matahari atau menggunakan oven
Setelah kering, cabai ditaburi dengan gula salju dan siap dikemas.
Produk Manisan Cabai (Mancai) bisa bertahan sampai satu bulan karena ada kandungan gula sebagai pengawet alami. Pengolahan dan pengemasan yang kreatif mampu meningkatkan nilai jual. Diharapkan setelah diadakan pelatihan pengolahan manisan cabai mampu meningkatkan nilai jual cabai dan mampu mensejahterakan para petani khususnya desa Kapor.(ida)

Posting Komentar

0 Komentar