Keunikan Tradisi Modeling Sapi Di Madura (Sape Sono’)


Aksi Sape Sono’ yang diadakan oleh Paguyuban Yungyung Derajat di Ambunten (20/11) kemarin. 
(Sumber : Maduraday com/Sumarni)

Madurday.com SUMENEP - Madura selalu menyuguhkan sensasi yang mampu menarik perhatian khalayak. Suguhan wisata, kesenian, kebudayaan dan bahkan tradisi yang menjadi salah satu identitas keunggulannya. 
Dari empat kabupaten yang dimiliki, satu diantaranya adalah Kabupaten Sumenep. Daerah yang berada diujung timur Madura ini khas dengan keunikan-keunikan yang mampu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang memiliki julukan ‘Kota Keris’ tersebut. Dan dari sekian banyak keunikan ada salah satu tradisi menarik yang cocok dinikmati oleh semua kalangan.
Tradisi Modeling Sapi atau yang biasa disebut Sape Sono’  merupakan salah satu tradisi kesenian yang ada di Sumenep. Seperti yang diselenggarakan pada Rabu (20/11) kemarin di Desa  Bukabu Kecamatan Ambunten-Sumenep. Kegiatan ini diselenggarakan selain sebagai ajang hiburan dan mempererat silaturahmi antar peternak serta masyarakat luas, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan hasil ternak dan pendapatan dari peternak.
“Tradisi ini sebenarnya merupakan tradisi tahunan di Sumenep, namun dari komunitas kami sendiri ini masih perdana, karena komunitas Paguyuban Yungyung Derajat ini masih baru dibentuk tahun ini” jalas ketua penyelenggara, Mat Sahes (49 tahun).
Acara tersebut diidentikkan dengan seni keindahan Sapi dalam berjalan. pemilik sapi yang menjadi peserta dalam lomba tersebut akan menghias Sapinya hingga menarik. Tidak hanya itu sepasang sapi yang berjalan akan diiringi oleh tim penabuh (Saronen) yang berada dibelakangnya. 
“Saya tertarik sekali nonton acara ini, soalnya ramai dan suka kalau lihat sapi dan musik saronennya, ya Saya berharap acara ini bisa terus diadakan soalnya acara seperti ini yang memang khas Madura” Ujar Susmiyati (35 tahun), salah satu penonton acara tersebut. (SB)

Posting Komentar

0 Komentar