Kebersamaan Warga dalam Gerhana Bulan Total

warga sedang melakukan makan bersama setelah sholat gerhana bulan (Maduraday/Ziya)

JOMBANG-Fenomena langka gerhana bulan menjadi euforia tersendiri bagi warga muslim. Dengan adanya gerhana bulan ini warga memanfaatkannya untuk menjalin kebersamaan bersama tetangga sekaligus ajang untuk memperbanyak pahala. Seperti di dusun  Bandaran, desa Mancilan Kecamatan Mojoagung Jombang, sejak dimulainya gerhana bulan warga berbondong-bondong menuju ke masjid Darun Najjah untuk melakukan sholat gerhana bulan sekaligus sarapan bersama, Sabtu (28/7). 
Sebelum melakukan sholat gerhana ibu-ibu bertugas untuk memasak makanan yang nantinya akan dimakan bersama-sama sehabis melaksanakan sholat. Hal tersebut dilakukan sebagai rasa syukur karena masih berkesempatan untuk merasakan adanya gerhana  bulan sekaligus melaksankan tuntunan sunnah dari Rasulullah SAW .
 "Karena memang saat gerhana bulan itu disunnahkan untuk melaksanakan sholat dan juga banyak bersedekah. Makanya warga memilih sehabis sholat digunakan untuk makan bersama. Makanan yang terkumpul pun hasil dari sedekah warga" Jelas Umi salah satu warga Desa Mancilan. Warga memulai sholat gerhana pada pukul 02.35 dan kemudian dilanjut dengan adanya khotbah dari imam sholat lalu dilanjutkan lagi dengan makan bersama dan berakhir pada pukul 03.30
Gerhana bulan total yang terjadi ini pun merupakan gerhana bulan total terlama karena berlangsung selama hampir dua jam mulai dari jam 02.29 WIB -04.13 WIB. Gerhana bulan kali ini juga disebut Blood Moon akibat bulan mendapat bias cahaya matahari melewati bumi dan berakibat bulan menjadi berwarna merah. Dan diperkirakan gerhana bulan total terlama  ini baru akan terjadi lagi di tahun 2123. (Zyk)

Posting Komentar

0 Komentar