Modal Ikhlas membangun kampung Pendidikan Yang Sangat Luar Biasa

Potret Drs. H. Zainal Alim,M.M., sang pelopor berdirinya kampung pendidikan Mandhala Senom Pamekasan (Sumber: Citra DS) 


Maduraday.com,  PAMEKASAN - (17/11/2018) Yayasan Kartika Pamekasan mengadakan Kampung Mandhala Senom sebagai salah satu bentuk aksi nyata dari julukan umum Pamekasan, yakni Kota Pendidikan. Drs. H. Zainal Alim, M.M bersama dengan para relawan tutor di Mandhala Senom bertekad untuk terus memotivasi belajar anak – anak di kampung Barurambat, Pamekasan.
Kampung pendidikan Mandhala Senom yang didirikan sejak Februari 2014 oleh Drs. H. Zainal Alim, M.M bersama beberapa relawan tutor mampu menyedot perhatian masyarakat dan pemerintah. Ide ini muncul dari keikhlasan dan kepedulian Zainal terhadap kondisi pendidikan anak – anak di kampung tersebut. Konsep belajar yang di terapkan di Mandhala Senom ini yakni bermain dan belajar. Zainal juga memasrahkan kepada para tutor untuk cara mengajar yang paling efektif dan paling bisa tutor terapkan kepada anak – anak. “ Saya memasrahkan kepada tutor – tutor disini untuk mengeksplor cara mengajar versi mereka sendiri, “ ujar Zainal.
Jumlah relawan tutor saat ini berkisar 30 tutor yang terdiri dari mahasiswa, pekerja, pegawai bank, dsb, cukup sedikit untuk ukuran pengajar dengan jumlah murid 50 keatas, jumlah ini mengalami naik turun dari jumlah awal yang mencapai 100 lebih anak desa dari Barurambat atau luar desa tersebut. Zainal juga mengatakan bahwa jantung dari Mandhala Senom sendiri adalah para tutor dan anak – anak. Semangat para tutor ini yang membuat Mandhala Senom masih berdiri sampai sekarang. Meskipun hanya relawan yang dibayar dengan senyum saja namun keikhlasan dan semangat mereka sangat luar biasa.
Mandhala Senom juga mendapat dukungan baik dari pemerintah setempat juga dari instansi yang lain. Namun hal ini mengakibatkan masyarakat baik dari kampung Barurambat atau dari luar menganggap bahwa Mandhala Senom adalah proyek pemerintah. Padahal semua biaya pembangunan awal murni dari Zainal, warga sekitar, dan beberapa instansi. Ini yang membuat Zainal kecewa terhadap beberapa masyarakat karena menganggap bahwa kampung pendidikan yang ia dirikan adalah proyek pemerintah padahal bukan.
Bantuan datang dari beberapa instansi seperti, bantuan sembako dari Presiden, bantuan software seperti komputer dari Bank Indonesia dan dari Dinas Pendidikan, adapun janji dari pemerintah untuk membangun gedung dan kelas-kelas di Mandhala Senom. Mandhala senom juga mendapat bantuan dari Rumah Al-Qur’an Bogor karena selain pelajaran dari SD sampai SMA, Mandhala Senom juga mengadakan kelas tahfiz baca Qur’an. Tak hanya itu istimewanya di Mandhala Senom ini ada tempat baca gratis atau perpustakaan gratis. Buku yang disediakan juga sangat lengkap, bantuan buku-buku ini sebagian besar milik Zainal sendiri dan sebagian besar dari penggalangan buku seperti dari alumni ITS (Institut Teknologi Sepuluh November), dan yang lainnya. Zainal tidak berharap banyak dan tidak begitu menekan untuk mendapat bantuan dari siapapun. “ Saya nggak terlalu ngoyo untuk mendapat bantuan dan yang lain – lain, supaya langgeng ini Mandhala Senom jadi baik mengalir saja,” ujarnya.
Berjalan selama 4 tahun banyak prestasi yang diraih oleh Mandhala Senom, termasuk menjadi Perpustakaan terbaik selama 3 tahun berturut-turut. Mandhala Senom juga sering diundang di berbagai ajang perlombaan atau pelatihan. Zainal memilih tutornya saja yang mewakili untuk berangkat dalam acara seperti itu. Zainal juga rutin mengajak para tutornya untuk rekreasi bersama sebagai bentuk kompensasi kepada mereka.
“Saya berharap masyarakat Barurambat dan masyarakat Pamekasan atau bahkan Madura lebih sadar lagi terhadap pendidikan anak–anak kita, kami sudah berusaha untuk membantu masyarakat dengan kampung pendidikan gratis ini tinggal bagaimana masyarakatnya,” ujar Intan salah satu tutor Mandhala Senom. Sangat luar biasa dan sangat menginspirasi, mereka semua berharap usaha ini mampu membantu memperbaiki pendidikan yang ada di Madura khususnya Pamekasan.(DR)

Posting Komentar

0 Komentar