Kerjakan Soal UAS dengan Baju Adat Madura

Siswa SMAN 1 Ketapang sedang mengerjakan soal UAS dengan baju adat Madura. (Sumber : Maduraday.com/Deriska Ayu)

Maduraday.com, SAMPANG - (04/12/2018) Siswa  siswi SMA Negeri 1 Ketapang mengerjakan soal UAS dengan memakai pakaian adat Madura, di Ketapang, Sampang. Sejak 4 bulan lalu siswa  siswi SMA Negeri 1 Ketapang kenakan baju adat Madura setiap satu bulan sekali pada minggu kedua tepat di hari Selasa.

Ketetapan ini berlaku sejak adanya anjuran dari Dinas Pendidikan Jawa Timur. Anjuran berisikan tentang penggunaan baju adat daerah masing  masing SMA di seluruh Jawa Timur baik Guru maupun muridnya. Dengan harapan siswa  siswi di tingkat SMA ini mulai mengenal kembali budaya yang ada di daerahnya masing  masing. Juga menumbuhkan rasa cinta terhadap baju adat, karen jika hal ini tidak ditanamkan kepada siswa- siswi sejak dini maka budaya tersebut bisa saja hilang dan punah.

Peran pemudalah disini yang sangat berpengaruh pasalnya pemuda ini adalah penerus bangsa Indonesia, maka dari hal kecil seperti melestarikan budaya dengan mengenakan baju adat ini cukup efektif untuk mengingatkan kembali kepada para penerus bangsa ini. Menurut saya sangat bagus karena kita tau bagaimana melestarikan budaya lokal supaya terpelihara dengan baik, tidak bertentangan dengan apapun, iyaaaa kalo tidak dilestarikan maka akan hilang, ujar Sulaiman salah satu guru di SMA Negeri 1 Ketapang. 

Beliau juga menyampaikan tentang bagaimana siswa  siswinya sangat antusias dengan ketetapan ini, meskipun pada awal penerapan masih cukup terlihat tidak nyaman karena belum terbiasa. Namun lambat laun siswa  siswi ini sudah mampu beradaptasi sehingga sudah bukan menjadi sebuah hal baru dan beban tapi memang sudah menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya mereka itu sendiri. 
Berketepatan dengan UAS siswa  siswi ini juga tidak merasa terganggu karena harus mengerjakan soal ujian menggunakan pakaian adat Madura Bu Marlena dan Pak Sakera itu. Pemerintah juga pasti berharap dengan adanya ini siswa dan siswi bisa belajar bagaimana mempertahankan budaya lokal ditengah maraknya budaya luar yang masuk tanpa sekatan. (DR) 

Posting Komentar

0 Komentar